Minggu, 06 Oktober 2013

Sadranan

UPACARA SADRANAN


Banyak orang berpendapat bahwa orang Jawa pada
khususnya yang hidup di pedesaan atau yang tinggal di
daerah lereng pegunungan tidak dapat menghilangkan adat
istiadat atau tradisi yang telah dilakukan oleh para
leluhurnya, salah satu dari tradisi tersebut adalah Upacara
Tradisional Sadranan yang pada intinya mendoakan arwah
para leluhur yang telah meninggal dunia supaya arwahnya
diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa. Adapun
pelaksanaannya ada yang di pekuburan dan ada pula yang
dirumah sesepuh kampung dengan membawa hidangan
atau makanan beraneka ragam.
Yang paling utama dari Upacara Tradisional Sadranan
adalah pembacaan doa Yaasin dan Tahlil Zikir bersamasama.
Maka setiap bulan Ruwah tanggal 15 sampai dengan
menjelang bulan puasa, secara bergantian dari kampung ke
kampung mengadakan Upacara Tradisional Sadranan
tersebut. Dan yang mengherankan dari tradisi ini adalah
semua masyarakat datang berbondong-bondong untuk
bersilaturahmi dan menjalin persaudaraan dengan saling
mengunjungi rumah per rumah dengan menyantap hidangan
yang disajikan. Maksud dan tujuan lainnya yaitu ikut ngalap
berkah kepada para leluhur yang telah meninggal dunia.
Kuatnya nilai-nilai tradisi pada masyarakat yang masih
menjalankannya tersebut didasari keyakinan bahwa setelah
Upacara Tradisional Sadranan tersebut dilaksanakan maka
dalam bekerja untuk mencari nafkah akan diberikan
kelancaran dan kemudahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar