Mendengar kata Topeng Ireng tentu tak lupa dengan kota kecil Boyolali, tarian ini sempat dibawa para siswa siswi sebagai Duta Seni dan Misi Budaya ke Eropa untuk diperkenalkan kepada masyarakat sana. antusias warga Eropa dengan tarian ini membuat penari merasa bangga dengan tarian ini dan melestarikannya.
Senin, 16 September 2013
Topeng Ireng warisan asli Boyolali
Mendengar kata Topeng Ireng tentu tak lupa dengan kota kecil Boyolali, tarian ini sempat dibawa para siswa siswi sebagai Duta Seni dan Misi Budaya ke Eropa untuk diperkenalkan kepada masyarakat sana. antusias warga Eropa dengan tarian ini membuat penari merasa bangga dengan tarian ini dan melestarikannya.
Mendengar kata Topeng Ireng tentu tak lupa dengan kota kecil Boyolali, tarian ini sempat dibawa para siswa siswi sebagai Duta Seni dan Misi Budaya ke Eropa untuk diperkenalkan kepada masyarakat sana. antusias warga Eropa dengan tarian ini membuat penari merasa bangga dengan tarian ini dan melestarikannya.
Maknyus
Wisata Kuliner
Maknyus Boyolali, Mantab Boyolali, Pancen Seger.
banyak sekali kuliner yang dapat kita temukan di Boyolali. yang tentunya enek, mantap, maknyus dan sueger. Boyolali pancen gudange kuliner jawa.
Maknyus Boyolali, Mantab Boyolali, Pancen Seger.
banyak sekali kuliner yang dapat kita temukan di Boyolali. yang tentunya enek, mantap, maknyus dan sueger. Boyolali pancen gudange kuliner jawa.
· Susu Segar
Minuman satu ini jangan sampai
terlupakan ketika berada di Boyolali. Terdapat banyak warung dan
"wedangan hik" yang menyediakan susu segar, dan tidak hanya itu, susu jadi
menu wajib di tempat-tempat favorit jajan dan restoran di Boyolali,
misalkan di Roti Bakar Amazon, RM. Elang Sari, dll. Selain susu segar,
walau tidak di setiap tempat, suguhan produk turunannya pun mulai bisa
diperoleh di Boyolali, misalkan yoghurt dan keju Boyolali.
· Marning
Marning merupakan makahan
tradisional yang terbuat dari jagung yang digoreng. Rasa yang ditawarkan
adalah manis, pedas, presto, gepuk, dan lain-lain. Permintaan yang
paling banyak terjadi menjelang lebaran sebagai suguhan di rumah maupun
oleh-oleh mudik. Pusat pembuatan Marning terdapat di Desa Kiringan,
Winong, Kebonbimo & Banaran (kecamatan Boyolali) dan Desa Metuk, Kragilan (Kecamatan Mojosongo).
· Jadah Selo
Jadah adalah makanan tradisional
yang mudah ditemukan di mana saja. Makanan ini terbuat dari ketan dan
kelapa. Jadah Selo merupakan makanan khas daerah di Boyolali,
tepatnya di kawasan Selo. Namun makanan ini baru terkenal sejak adanya
jalur wisata Solo-Selo-Borobudur.Pembelinya tidak hanya kalangan petani
saja, namun juga wisatawan yang melewati kawasan ini.
Jadah ini bisa dinikmati dengan
cara dibakar maupun tidak. Dengan udara pegunungan yang sejuk, jadah
lebih pas dipadukan dengan tempe atau tahu bacem.
· Pasar Simo
Pasar Simo mempunyai ragam dagangan khususnya makanan yang khas. Dari gudangan (urap) daun adas yang hanya tumbuh di Selo Boyolali,
kupat tahu dengan bakmi glepung singkong - lomboknya digerus pake
sendok, gule kambing dengan acar bawang merah utuhan, bergedel singkong
(ketemu rasa sama di RM ayam goreng Ciganea Jabar), mentho kacang,
gemblong, gendar dengan kelapa parut, puli pecel, tempe mbok Darubi,
nasi tempe mendoan dengan bungkus daun jati, tahu rebus atau bacem,
wedang serbat/jahe disimpan dengan 'jun', hingga yang baru belakangan
hadir seperti bebek dan ayam goreng, pecel lele, gudeg, angkringan malam
dan aneka jajanan yang tak kalah level mutunya dengan eks Pengging atau
Solo. Semua nikmat, all you can eat. Apalagi Simo didukung ketersediaan
air minum yang berkwalitas sehingga masakan dan minuman jadi enak.
Sayang, masakan masakan yang
menjadi trade mark tahun 60an seperti saoto-nya Pak Wiro atau mBok
Mangun Cebleng, panganan Nyah Yute (ibu tua yang warungnya menyajikan
wajik, jenang jadi, krasikan, kue lapis, klepon, ketan bubuk dele, ..
diracik rapi dalam takaran daun pisang - mungkin kalau sekarang masih
ada bisa mengalahkan Ny Week Muntilan), krupuk Pak Marto Krupuk (yang
mengolah sendiri dari singkong mentah menjadi tepung kanji sampai produk
akhir krupuk / bakmi), gule-nya P Kaji Wetan Pasar (mbahnya Ngadenan
dan Rahardjo), semuanya sudah tak berlanjut, karena putera puterinya
tidak ada yang meneruskan.
Simo dulu grosir-nya tape. Tape
pohung Simo kondang manisnya, berpikul-pikul setiap hari dipasok ke
pasar pasar di Solo. Saat itu terminal bis Simo-Solo (hanya ada dua bis,
Eva dan Sridaya) masih berada di depan pasar. Dari sini pedagang
pedagang tape menunggu bis dan menggunakan untuk angkutan ke Solo. Tape
Simo saking manis dan 'njuruh'nya, air tape bercucuran dari atas (atap
bis untuk bagasi), mengenai penumpang yang duduk dipinggir jendela, body
bis pun lengket-lengket. Kunci kelezatan tape Simo ini, selain karena
pohung-nya yang baik, juga ada pada ragi tape yang diproduksi oleh Na
Kok Liong dari jalan Nonongan Solo - kala itu. Sekarang pemandangan ini
sudah tidak dijumpai lagi. Tapi tape pohung, baik yang glondongan model
peuyeum Bandung atau tape gaplek (potongan kecil kecil dibungkus daun
pisang), dan tape ketan item masih bisa dinikmati di pasar ini.
Apa yang ada sekarang masih
sangat memuaskan untuk dicoba sebagai alternatif wisata kuliner, selain
wisata ke Gunung Tugel, Rogo Runting dan seterusnya. Mak nyuus ... rasa
bumbu lawas tenan, berserat bikin badan sehat. Sayang sekarang tinggal
kenangan...
Simo terkeal juga dengan sebutan kota pelajar. Di mana banyak terdapat jenjang sekolah di kecamatan ini.
· Soto
Boyolali terkenal
juga sebagai Kota Soto, dengan banyak warung soto yang terkenal,
seperti Soto Seger Mbok Giyem, Soto Sedap, Soto Rumput, Soto Ndelik,
Soto Nggopir, Soto Ledhok, Soto Ompronx , Soto Mbok Sri depan SMK Dwija
Dharma ,Rumah Makan Elang Sari.
· Sambel Tumpang/Sambel Lethok
Nasi sambal Tumpang merupakan
masakan yang terdiri dari nasi sambal tumpang dan ditambah dengan
sayur-mayur sebagai pelengkap. Jika dilihat dan dipandang sepintas, Nasi
Sambal Tumpang hampir sama dengan Sambal Pecel. Bahkan ada perpaduan
antara sambal Tumpang dengan Sambal Pecel. Rasanya juga terasa enak.
Bedanya sambal tumpang itu sambalnya terbuat dari tempe bosok (busuk)
yang ditumbuk halus. Tempe bosok memang sengaja dibuat busuk dan dijual.
Rasa yang ditimbulkan dari tempe bosok ini yaitu rasa sangit. Namun
rasa dari tempe bosok terasa berbeda ketika sudah diolah menjadi dan
beberapa bumbu lain seperti kencur, daun jeruk, dll. Selain itu, di
dalam Sambal Tumpang ini juga terdapat tahu yang diolah bersama Sambal
Tumpang ini. Nasi Sambal Tumpang ini biasanya cocok untuk dihidangkan
pada pagi hari sebagai menu makan pagi. Apalagi dengan nasi yang masih
hangat. Nasi Sambal Tumpang ini cocok dinikmati dengan lauk Telur,
Tempe, Bakwan, Rambak, Krupuk, dan Ayam.
Sambal tumpang sangat mudah
ditemui di mana-mana, hampir semua warung makan menyediakan, tapi yang
khusus sambel lethok antara lain Mbok Nah di Ampel, Suprih di sebrang KUD Kota Boyolali, timur terminal bis Boyolali, Rumah Makan Elang Sari, dan lain-lain.
Sebagaimana tren "kuliner malam",
banyak warung makan tenda khusus untuk sambel tumpang ini, bahkan
memberi nama "Warung Bubur Tumpang".
· Tahu Susu
Seekor
sapi betina yang baru saja melahirkan biasanya air susunya tak bisa
dijual karena baunya agak amis. Namun, sebenarnya air susu sapi betina
usai melahirkan justru menghasilkan untung besar. Sebagian besar warga
Banjarjo Kelurahan Mriyan Kecamatan Musuk mengolah air susu sapi itu
menjadi tahu susu. Meski agak manis, tahu dari susu sapi banyak
diminati. Tahu jenis ini dipercaya memiliki kandungan gizi yang lebih
tinggi dan menjadi obat untuk gangguan hipertensi. Jika susu murni
dijual Rp 3.500 per satu liter, susu yang sudah menjadi tahu dijual
seharga Rp 5.000. Namun karena susu ini langka (hanya ada jika sapi
betina melahirkan) maka tahu susu ini hanya disantap sendiri oleh yang
empunya. Namun juga ada yang menjualnya meski sedikit. Tahu susu ini
berbeda dengan tahu susu asal lembang. Kalo tahu susu Lembang (dadih)
itu prosesnya ada penambahan senyawa seperti enzim papain atau yang
lain(saya kurang mengerti), namun kalau tahu susu Boyolali, setelah
diperah dari sapi betina yang habis melahirkan langsung dimasukkan wadah
(biasanya plastik) kemudia direbus tanpa menggunakan senyawa apapun
sebagai tambahannya.
Budaya Boyolali Perlu di Lestarikan
Wisata Budaya
· Sedekah Gunung
Upacara ini diselenggarakan di
Desa Lencoh, Kecamatan Selo setiap malam 1 Suro. Acara ini merupakan
prosesi persembahan kepala kerbau dan sesaji ke kawah gunungMerapi sebagai tAnda syukur masyarakat Selo dan sekitarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Upacara ini dimeriahkan dengan
tarian dan atraksi oleh masyarakat setempat. Waktu pelaksanaan mulai jam
22:00 sampai 24:00 dan diakhiri dengan kirab potongan kepala kerbau
serta gunungan nasi jagung sebagai sesaji yang diletakkan di Pasar
Bubrah.Terdapat tiga acara utama selama prosesi upacara berlangsung,
yaitu kirab sirah maeso atau kepala kerbau, kirab saji Gunung Merapi serta kirab ratusan obor. Kirab ratusan obor menjadi daya tarik lebih karena baru diadakan pada tahun 2010.
Tradisi ini bermula dari ritual
tolak bala yang dilakukan Pakubuwono X dari Kasunanan Surakarta dengan
menumbalkan seekor kerbau ke Gunung Merapi. Seiring waktu, kini warga hanya menumbalkan bagian kepalanya saja.
· Kirab Budaya
Tradisi ini berada di desa Samiran kecamatan Selo kabupaten Boyolali. dilaksanakan setiap tanggal 2 sura. dimulai dari pelataran gua raja, yang menurut legenda dahulu kala gua itu dijadikan tempat peristirahatan pangeran Diponegoro. Kirab dimulai dengan pengambilan air suci barokah yang berada di kawasan gua raja dan diarak beserta iring-iringan tumpeng-tumpeng hasil bumi dari kawasan sekitar Selo. Ribuan warga desa Samiran ikut serta mengiring arak-arakan tumpen beserta air tersebut, dengan mengenakan pakaian adat, untuk menuju ke pesanggrahan Kebo Kanigoro.sesampainya di Kebokanigoro, air suci barokah dari Guaraja di satukan dengan air perwita sari air yang diambil dari kawasan pesangrahan Kebo Kanigoro.
· Sadranan
Sadranan yaitu suatu tradisi
masyarakat untuk membersihkan makam leluhur dan ziarah kubur dengan
prosesi penyampaian doa dan kenduri yang dilaksanakan oleh warga
setempat berujud aneka makanan dan nasi tumpeng.Tradisi ini dilaksanakan
setiap tahun pada pertengahan bulan Ruwah (penanggalan jawa) menjelang
datangnya bulan Ramadhan.Selain mengirim doa kepada para leluhur dan
sanak keluarga yang telah meninggal, Sadranan bertujuan juga untuk
melestarikan budaya peninggalan nenek moyang yang sudah berlangsung
turun-temurun.
Acara diawali dengan
bersih-bersih makam pada pagi hari. Dengan bermodalkan cangkul dan
sabit, masyarakat membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar
makam. Setelah selesai mereka pulang dan kembali ke pemakaman sambil
membawa tenong yang berisi makanan dan buah-buahan.Sebelum kendurenan
sadranan dimulai, warga membaca tahlil dan dzikir, berdoa bersama kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Setelah selesai berdoa dilanjutkan dengan makan
bersama. Sadranan tidak hanya diikuti oleh orang dewasa, anak-anak pun
ikut berpartisipasi sehingga suasana menjadi meriah.
· Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Mas
Dilaksanakan di kawasan wisata Pengging di
lingkungan Makam Astana luhur R. Ng. Yosodipuro pada hari Jum'at
pertengahan bulan Sapar. R. Ng. Yosodipuro adalah seorang Pujangga
Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Karena kearifannya seringkali rakyat Pengging memohon petunjuk termasuk pada saat petani meminta bantuannya untuk mengatasi serangan hama keong mas.
Atas petunjuk R. Ng Yosodipuro
para petani mengambil keong mas tersebut kemudian dimasak dengan cara
dikukus. Sebelumnya keong tersebut dibalut dengan janus yang dibentuk
seperti keong mas. Setiap kali panen padi janur bekas balutan keong mas
tersbut digunakan untuk membuat apem kukus. Apem kukus itu kemudian
dibagi-bagikan pada petani sebagi wujud syukur kepada Tuhan atas hasil
panen yang diberikan dan juga berkurangnya hama keong. Tradisi bagi-bagi
apem akhirnya terus berkembang hingga berjalan sampai sekarang.
Upacara ini merupakan tradisi
berebut makanan dengan perwujudan menerima pembagian kue terbungkus
janur yang telah didukung dengan mantera dan do'a oleh Kyai ulama yang
berlokasi di makam Astono luhur R. Ng. Yosodipuro pada malam Jum'at
pertengahan bulan Sapar dan dibagikan pada Jum'at siang setelah salat
jum'at. Bagi masyarakat yang percaya jika berhasil mendapatkan apem maka
diyakini akan mendatangkan berkat.
· Kawasan pengging
a. Pemandian Tirto Marto
Pemandian ini terletak di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono dengan jarak tempuh dari kota Boyolali adalah
12 km. Pemandian ini dahulu digunakan oleh Raja Kasunanan Surakarta
Hadiningrat Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X beserta kerabatnya. Di
dalam pemandian ini terdapat tiga buah umbul, yaitu Umbul Penganten,
Umbul Ngabean, dan Umbul Duda.
Sekarang, di pemandian ini sering
digunakan oleh peziarah untuk mengadakan ritual yang disebut Ritual
Kungkum. Ritual Kungkum adalah ritual merendam diri peziarah di dalam
air sebatas leher yang dimulai mulai pukul 24.00 - 03.00 wib pada malam
Jum'at. Selain ritual tersebut ada juga Even Padusan yang dilaksanakan 2
(dua) hari menjelang bulan puasa.
b. Masjid Cipto Mulyo
Masjid Cipto Mulyo adalah Masjid Peninggalan Sunan Pakubuwono X. Terletak di Kawasan Wisata Pengging Kecamatan Banyudono. Lokasi wisata ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum dengan jarak kurang lebih 1,5KM dari Jalan Raya Solo-Semarang. Dari pusat kota Boyolali, lokasi wisata ini berjarak kurang lebih 15KM.
c. Umbul Sungsang
Umbul Sungsang adalah tempat untuk ritual Kungkum (berendam dalam air sambil menunggu hasil Sanggaran di makam R. Ng. Yosodipuro)
d. Pengging Fair
Pengging fair adalah salah satu acara dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang diselenggarakan di Desa Pengging, Kec. Banyudono dengan
menampilkan pasar malam dan festival seni budaya. Acara ini
dilaksanakan selama seminggu dan diadakan sekali dalam satu tahun.
Pasar Malam dimeriahkan oleh
pedagang baik lokal maupun luar daerah yang menjajakan dagangannya
selama Festival berlangsung. Festival budaya diadakan oleh masyarakat
setempat seperti karnaval dan hiburan seni. Karnaval dilaksanakan
disepanjang jalan Pasar Pengging diteruskan
oleh drum band, reog, dan barongsai. Hiburan seni menampilkan
campursari, band remaja, dan wayang kulit semalam suntuk.
e. Makam R. Ng. Yosodipuro
R. Ng. Yosodipuro adalah seorang
Pujangga Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dengan jarak tempuh dari kota
12 km, makam ini setiap malam Jumat Pahing diadakan Upacara Sanggaran.
Masih disekitar Makam R. Ng. Yosodipuro,Upacara Ngalap Berkah Paringan
Apem Keong Emas ini dilaksanakan, pada pertengahan Bulan Sapar.
Upacara ini merupakan tradisi
berebut apem (makanan khas yang terbuat dari tepung beras) yang
terbungkus janur (daun kelapa yang masih muda) dan telah didoakan oleh
Kyai/ Ulama dan dibagikan pada Jumat siang setelah Sholat Jumat. Ada
Masjid peninggalan Sunan Paku Buwana X.
f. Legenda Bandung Bondowoso
Di jaman dahulu, terdapat Kerajaan Pengging yang bersamaan dengan Kerajaan Boko di Prambanan. Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Prabu Damar Moyo yang arif bijaksana, yang mempunyai putra bernama Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso ini yang terkait dalam Legenda Roro Jonggrang dan Candi Prambanan.
· Pesanggrahan Pracimoharjo
Merupakan petilasan Sri Susuhunan Paku Buwono X sebagai obyek wisata minat khusus/ ziarah, Terletak di Desa Paras, Kecamatan Cepogo.
· Makam Ki Ageng Pantaran
Di Pantaran Desa Candisari Kecamatan Ampel. Jarak tempuh dari kota 17 km. Makam ini cukup potensial sebagai tempat ziarah, karena terdapat Petilasan Ki Kebo Kanigoro, petilasan Syeh Maulana Malik Ibrahim Maghribi, Petilasan Ki Ageng Pantaran. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam di kaki gunung Merbabudan air terjun Si Pendok. Setiap tanggal 20 suro diadakan event upacara tradisional Buka Luwur. Fasilitas: Bangsal tempat tirakat, Bukit Perkemahan Indraprasta.
· Makam Prabu Handayaningrat
Obyek wisata ini terletak di dukuh Malang, desa Dukuh, kecamatan Banyudono. Makam ini merupakan trah dari majapahit.
· Makam Ki Ageng Kebo Kenanga
Obyek wisata ini terletak di dukuh Pengging, desa Jembungan, kecamatanBanyudono. Banyak oranga yang berkunjung dengan berbagai tujuan.
· Gunung Tugel dan Makam Ki Ageng Singoprono
Obyek wisata ini terletak di Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, sekitar ± 15 km ke arah timur laut Kota Boyolali. Lokasi ini lebih dekat ditempuh dari kota kecamatan Simo yang berjarak hanya sekitar 3 km dari pusat kota. Tempat ini menjanjikan rekreasi perbukitan dan ratusan tangga menuju makam Ki Singoprono di puncak gunung tugel. Obyek Wisata Khasanah yang di kunjungi setiap malam Jumat dan malam Selasa Kliwon, Lokasi Makam Ki Ageng Singoprono yang menarik dengan letaknya yang sangat indah. Fasilitas: Bumi Perkemahan, Hutan Wisata, Tempat Menyepi dan Tempat Berdoa di puncak gunung tugel.
· Candi Lawang
Namanya adalah Candi Lawang.
Lawang itu bahasa Jawa yang artinya pintu. Lha kenapa disebut seperti
itu? Karena candi ini sangat mencolok bentuk pintunya. candi ini adalah
susunan batu candi,ada diantaranya yg masih di renovasi. Candi Lawang
ini tidak berpenjaga.
Ini adalah candi Hindu abad ke-9
yang menghadap ke arah Barat. Ya bisa karena di bilik utama ada yoni
tanpa lingga. Yoninya juga unik karena memiliki saluran berlubang
sebagai tempat keluarnya air. Mirip dengan yang di Candi Merak. Di
sekeliling candi tidak ditemukan arca maupun relief. Yang ada hanya batu
berornamen. Sekitar candi tersebar bebatuan yang belum disusun. Candi
ini tepat berada di belakang rumah. Sepertinya keberadaan candi ini
sudah diketahui sejak dulu. Satu lagi, candi ini cukup fotogenik.
Butuh perjuangan untuk bisa mencapai candi ini. Letak administratif candi ini ada di Dusun Gedangan, Kec. Cepogo, Kab. Boyolali, Jawa Tengah. Dari Jogja menuju kotaBoyolali bisa ditempuh selama 1,5 jam menggunakan sepeda motor. Rute yang paling singkat adalah Jogja-Klaten-Boyolali tanpa perlu melewati Kartasura. Untuk menuju Kec. Cepogo,
arahkan kendaraan ke jalur menuju Ketep Pass. Sedangkan untuk menuju
Candi Lawang, alangkah baiknya kalau bertanya kepada warga. Walau ada
beberapa papan petunjuk arah ke candi, tetap saja kami menghabiskan
waktu 30 menit untuk tersasar di Dusun Gedangan. Sekali lagi, tanyalah
warga! Jangan segan karena warga disini ramah kepada pendatang.
mari kita bersama sama membangun BOYOLALI TERSENYUM dengan keindahannya. :)
wisata Indah ala Boyolali
Agrowisata
· Agrowisata Sapi Perah Cepogo
Kabupaten Boyolali terkenal dengan usaha pengembangan sapi perah dan penggemukan sapi. Jarak dari Kabupaten Boyolali adalah 13 km ke arah Barat. Jalan ke Cepogo menanjak
karena topografinya merupakan pegunungan. Hal ini menyebabkan iklim
yang dingin sehingga memungkinkan pemeliharaan sapi perah.Cepogo ditetapkan menjadi lokasi agrowisata sapi perah.
Jika Anda berkunjung ke Boyolali, sempatkanlah datang ke tempat pemerahan sapi yang terletak di Kecamatan Cepogo.
Kondisi kendaraan harus prima karena medan yang menanjak dan jalan yang
berkelok-kelok. Anda dapat melihat proses pemerasan susu sapi. Jika
ingin mencoba dapat juga berpartisipasi memerah susu sapi dengan
tuntunan peternak. Dan yang pasti, Anda dapat meminum susu yang masih
segar hasil perasan peternak sapi. Selain di Cepogo, kini juga di
kecamatan musuk (sebelah selatan Cepogo) telah berkembang budidaya sapi
perah. Kondisi jalan menuju tempat ini pun tidak terlalu menanjak
dankondisi jalan aspal yang baik(sebagian dalam masa perbaikan).
· Agrowisata Sayur Selo
Terletak di kawasan objek wisata
Selo, 25 km ke arah Barat dari Kabupaten Boyolali. Para pengunjung dapat
menikmati dan memetik sendiri aneka ragam sayuran, antara lain :
wortel, kol, daun adas, dan lain-lain.
· Agrowisata Padi
Jarak 10 km ke arah Timur
Kabupaten Boyolali. Agro wisata padi merupakan wahana yang tepat untuk
menumbuh-kembangkan kecintaan generasi muda pada padi. Dengan adanya
agro wisata padi, generasi muda akan dapat berinteraksi langsung dengan
obyek wisata.
· Kampung Lele
kampung lele terletak di Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit.
Kampung lele merupakan usaha kementrian perikanan Indonesia untuk
memenuhi target 2015 sebagai penghasil perkanan terbesar. Pembudidayaan
ikan lele di Kampung Lele dianggap berhasil memberikan kontribusi bagi
ketahanan pangan baik lokal maupun nasional. Bahkan keberhasilan
pembudidayaan ikan lele di kampung lele tidak hanya dikenal di skala
nasional, melainkan hingga kawasan Asia Tenggara.
Kolam pembesaran ikan lele dapat
berupa kolam tanah, kolam semen dan kolam tanah dengan dinding
dikelilingi oleh karung berisi tanah yang berfungsi agar dinding kolam
tidak longsor. Kolam tanah dan kolam yang terbuat dari semen atau kolam
permanen memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kolam tanah
dapat membuat daya tahan tubuh kuat, tidak berlemak tetapi mudah
mengalami kebocoran karena lele memiliki sifat menggali tanah. Kolam
permanen lebih tahan lama untuk penggunaan dalam waktu jangka panjang,
tidak mudah bocor dinding-dinding kolam, mudah dalam penanganan dan
pembersihan tetapi kolam permanen ikan yang dihasilkan tidak tahan
penyakit dan daging berlemak.
Alam indah milik Boyolali
a. Wisata Alam
· Gunung Merapi dan Merbabu
Boyolali terletak di kaki sebelah timur GunungMerapi dan GunungMerbabu yang memiliki pemandangan sangat indah dan mempesona, sayuran hijau yang luas dan berbukit-bukit serta aktivitas Gunung Merapiyang terlihat dengan jelas aliran lahar dan asapnya. Jalur Solo-Boyolali-Cepogo-Selo-Borobudur
(SSB) yang melintasi kedua gunung tersebut dipromosikan menjadi jalur
wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan baik domestik maupun
negara asing dari kota budaya Surakarta menuju Candi Borobudur untuk
melintasi Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo dikenal sebagai daerah peristirahatan sementara bagi para pendaki Gunung Merapi dan Merbabu yang mempunyai tempat penjualan cenderamata yang representatif. Kecamatan Cepogo dan Selo merupakan sentra penghasil sayuran hijau yang segar dan murah serta pusat kerajinan tembaga di Boyolali.
· Taman Air Tlatar
Terletak di Dukuh Tlatar, Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolalidengan
jarak tempuh dari kota kira-kira 4 km ke arah utara. Nuansa pesona alam
terhampar dengan latar belakang budaya desa dan air yang melimpah,
aroma kelezatan masakan ikan air tawar yang disajikan baik secara goreng
maupun bakar sambil memancing dan duduk santai sungguh merupakan
rekreasi menyegarkan di Obyek Wisata Tlatar.
Pemandian ini adalah pemandian
untuk keluarga dengan sumber air berasal dari mata air. Ada 2 buah
pemandian, yaitu Pemandian Umbul Pengilon dan Pemandian Umbul Asem.
Selain itu ada beberapa kolam renang rekreasi, termasuk kolam renang
berstandar olimpiade.
Setiap dua hari menjelang bulan Puasa diadakan even Padusan. Upacara Padusan ini juga diselenggarakan di Umbul Pengging dan Pantaran. Acara ini bertujuan untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa.
Fasilitas yang tersedia: rumah
makan lesehan, pemancingan, kios cenderamata, kolam renang anak dan
dewasa, taman wisata air, lapangan woodball, panggung hiburan setiap
menjelang bulan Puasa
· Pemandian Umbul Pengging
Terletak di Banyudono,
merupakan wahana wisata kreasi air. Penging memiliki keunggulan dimana
dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta (Pemandian
Tirto Marto). Sehingga disekitar Pengging ini
masih dapat ditemukan bangunan-bangunan bersejarah yang unik milik
Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton
Surakarta yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro.
· Air Terjun Kedung Kayang
Objek wisata ini terletak di Desa Klakah yang berjarak 5 kilometer ke arah barat dari Kecamatan Selo. Daerah wisata ini memiliki pemandangan alam berupa air terjun yang terletak di antara 2 kabupaten, yaitu Boyolali dan Magelang.
Air Terjun Kedung Kayang yang memiliki ketinggian 30 meter ini masih
alami dan belum dieksploitasi besar-besaran, mengingat jalan menuju ke
objek wisata tersebut seperti layaknya jalan di daerah perkampungan. Di
sekitar objek wisata ini terdapat tanah datar yang cocok untuk area
perkemahan. Potensial untuk aktivitas camping, hiking, climbing.
Fasilitas
yang tersedia berupa penginapan/ homestay, perkemahan, dan warung.
Waktu yang paling ramai dikunjungi adalah hari sabtu-minggu dan hari
libur nasional terutama bagi pasangan muda-mudi.
· Waduk Badhe
Terletak di Desa Bade Kecamatan Klego sekitar 40 km ke arah utara dari Kota Boyolalisebagai
sarana irigasi bagi pertanian dan perikanan bagi masyarakat sekitar,
memiliki pemandangan alam yang mempesona. Failitas yang terdapat disini
adalah: rumah makan, wisata air, pemancingan, dan area lomba burung.
· Waduk Cengklik
Obyek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo dan Sobokerto, KecamatanNgemplak ± 20 km, ke arah timur laut Kota Boyolali, Bila dari Bandara Adi Sumarmo ±
1,5 KM (di sebelah barat bandara tepatnya). waduk dengan luas genangan
300 ha ini dibangun pada zaman Belanda, tujuannya untuk mengairi lahan
sawah seluas 1.578 ha, bisa untuk latihan sky air.
Letaknya sangat strategis, berdekatan dengan Bandara Adi Sumarmo, Asrama Haji Donohudan,
Monumen POPDA, dan Lapangan Golf. Fasilitas: wisata air (water resort),
pemancingan (fishing area), rumah makan lesehan (floating restaurant).
· Waduk Kedung Ombo
TUGAS 4 ( SEPUTAR DS)
Sebagai Duta Seni dan Misi Budaya kabupaten Boyolali saya akan memberi informasi seputar SENI, BUDAYA dan PARIWISATA Kabupaten Boyolali.
banyak sekali wisata yang dapat dikunjungi, banyak seni yang dapat dipelajari dan banyak budaya yang dapat dikembangkan DI BOYOLALI.
"lagu susu ora saru" itulah anggapan beberapa warga kabupaten Boyolali.
Susu Murni
Ciptaan : DR. Ganang
Vokal : Cak Dikin – Wiwid
Produksi : Dasa Studio
Lk :
Wujude pancen cilik
Isine pancen setitik
Ning nyatane
Gede tenan kasiate
PR :
Lho kangmas kowe kok saru
Aku ra rep nggeguyu
Lha yen perlu
Aku malah nesu nesu
Lk :
Sing cilik kuwi kuthane
Sing sithik penduduke
Kasiat gede kuwi susune
Kang kondang ing boyolali
Pr :
O..ngono to mas karepmu
Yen ngono aku setuju
Boyolali pancen wis kondang susune
Lk :
Sing sopo wis ngrasakke
Mesti takon tunggale
Yen wis adoh mesti akeh kangene
Pr :
Susune pancen murni
Mas putih julukane
Soko kutho boyolali tersenyum
lagu ini menceritakan tentang kota Boyolali yang sangat terkenal dengan produksi Susu Sapi yang terbukti kemurniannya.
:) semoga bermanfaat.
banyak sekali wisata yang dapat dikunjungi, banyak seni yang dapat dipelajari dan banyak budaya yang dapat dikembangkan DI BOYOLALI.
"lagu susu ora saru" itulah anggapan beberapa warga kabupaten Boyolali.
Susu Murni
Ciptaan : DR. Ganang
Vokal : Cak Dikin – Wiwid
Produksi : Dasa Studio
Lk :
Wujude pancen cilik
Isine pancen setitik
Ning nyatane
Gede tenan kasiate
PR :
Lho kangmas kowe kok saru
Aku ra rep nggeguyu
Lha yen perlu
Aku malah nesu nesu
Lk :
Sing cilik kuwi kuthane
Sing sithik penduduke
Kasiat gede kuwi susune
Kang kondang ing boyolali
Pr :
O..ngono to mas karepmu
Yen ngono aku setuju
Boyolali pancen wis kondang susune
Lk :
Sing sopo wis ngrasakke
Mesti takon tunggale
Yen wis adoh mesti akeh kangene
Pr :
Susune pancen murni
Mas putih julukane
Soko kutho boyolali tersenyum
lagu ini menceritakan tentang kota Boyolali yang sangat terkenal dengan produksi Susu Sapi yang terbukti kemurniannya.
:) semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)